Membahas tentang burung yang bisa berbicara, kita pasti langsung teringat pada beo. Ada beragam beo yang rupanya mampu memahami bahasa manusia dengan sangat baik. Nah berikut ini top 10 burung bicara yang sangat pandai. Jom!

via : prymemag.com
Burung abu yang khas ini disebut-sebut sebagai beo paling cerdas di
dunia. Sesuai namanya, mereka hanya bisa ditemukan di hutan endemik yang
ada di wilayah Afrika Tengah dan Barat. Selain mampu melakukan imitasi
ucapan manusia, mereka juga dikenal karena pemahamannya yang luar biasa.
Namun burung ini hanya memiliki keterikatan lebih dengan satu orang saja. Hubungan tersebut juga sangat berpengaruh terhadap kelancaran berbicaranya. Kemampuannya itu tak hanya dimanfaatkan untuk hiburan belaka, melainkan juga untuk mengerjai atau menipu para predatornya.

via : birdslover.com
Namanya diambil dari ciri warna biru pada bagian depan kepalanya.
Burung ini memang sangat populer dijadikan sebagai binatang peliharaan.
Agar kemampuan bicaranya terus terasah, pemeliharanya harus memanfaatkan
quality time yang lebih intens.
Kalau terlatih dengan baik, mereka bisa mengobrol berjam-jam. Namun burung ini biasanya memiliki chemistry dengan satu manusia saja. Mereka pun hanya melakukan mimic suara dengan sosok yang sudah dekat saja.

via : pinterest.com
Pada tahun 1995, budgerigar memegang World Guinness Record karena
berhasil mengembangkan sekitar 1728 perbendaharaan kata. Namun tidak
semua spesies bisa menjangkau jumlah kata tersebut. Rata-rata dari
mereka bisa mempelajari kurang-lebih 300-500 kata dan kalimat. Untuk
melihat burung jenius ini, kita bisa mengunjungi daerah asalnya di Australia.
Mereka mendengarkan apa pun kata atau istilah yang diucapkan pemiliknya ketika sedang sendirian. Kalau sudah berceloteh dengan sesama budgerigar, mereka justru tak akan mendengar suara-suara di sekitar, termasuk orang yang merawatnya. Mereka akan fokus menikmati quality time dengan burung lain.
Sebenarnya burung yang kerap dijuluki parkit oleh orang Indonesia ini, baik jantan atau betina bisa meniru ujaran manusia. Tetapi kalau dibandingkan, yang jantan sepertinya memiliki kompetensi yang lebih baik. Nada atau tone yang mereka pakai pun lebih pas.

via : pinterest.com
Beo ini asli dari Pulau New Guinea. Mereka kesohor karena bisa
berbicara atau melafalkan kosa kata dengan jelas dan berkualitas. Mereka
menyerap dan mengikuti apa pun yang dilontarkan orang-orang skeitar,
atau juga suara lain yang dianggap menarik. Malah pemiliknya sendiri
sering tertipu.
Beberapa diantaranya bahkan bisa membuat kita terkagum-kagum. Pasalnya, mereka berpotensi mampu belajar dan menyanyikan sebuah lagu secara utuh. Baik yang betina atau pun yang jantan, keduanya dikarunia suara yang merdu dan menawan.

via : pinterest.com
Di kawasan Asia Tenggara, burung berbicara ini menjadi salah-satu spesies terbaik. Betapa tidak, hill myna bisa menirukan suara dengan nada dan kualitas yang nyaris serupa.
Selain itu, burung ini juga bisa berciut, melengking, seperti meratap, atau sekadar bersiul-siul. Dua dari spesies burung ini, yang terkenal bisa berbincang dengan jelas dari burung lainnya, yakni The Great Indian Hill dan Common Hill Myna.

via : pinterest.com
Spesies beo yang satu ini memang istimewa. Kemampuannya untuk meniru
suara manusia dinilai sedikit berbeda dibanding dengan beo lainnya.
Apalagi kalau sering-sering diajak untuk ngobrol.
Mereka juga bisa belajar dan mengoleksi sekitar 200-250 kosa kata. Kata-kata yang ditangkap tak hanya ketika berbincang saja, melainkan ketika mendengarkan musik juga.

via : toateanimalele.ro
Burung ini dikenal karena kepandaiannya ketika bersosialisasi, berbicara, dan menirukan aneka suara. Apalagi kakaktua jenis rose-breasted, yellow-crested, dan long-billed cockatoo.
Namun lagi-lagi, skill mereka sangat tergantung pada kualitas training yang dijalaninya. Agar lebih lancar berbicara, mereka juga memerlukan perawatan khusus. Apa yang sering diucapkan manusia akan sering mereka tiru sampai fasih.

via : pinterest.com
Burung berikutnya biasa hidup di sekitaran Eropa, Amerika Utara,
serta Amerika Selatan. Agar bisa lihai dalam menirukan suara, mereka
memerlukan perawatan dan pelatihan yang baik.
Burung sosial ini akan terus belajar menirukan kata-kata yang diucapkan oleh trainernya. Tetapi tak menutup kemungkinan mereka juga akan melakukan mimik suara pada apa pun yang didengar di sekitarnya.

via : pinterest.com
Pembicara ulung ini kerap ditemukan di hutan-hutan Amerika Utara dan
Selatan. Mereka memiliki sifat yang pengasih dan ceria. Sebagian dari
famili beo ini bersuara nyaring dan pandai berbicara atau menirukan
suara, sebagian lain tidak pernah berkata sama-sekali.
Namun skill berbicara mereka tergantung dari berbagai hal. Misalnya lingkungan tempat di mana mereka tinggal, serta frekuensi dari interaksi mereka dengan manusia sekitarnya. Keunggulan lain mereka yaitu harapan hidupnya yang panjang, yakni mencapai 60 tahunan.

via : pinterest.com
Keluarga burung beo amazon lain yang sangat bertalenta yaitu burung yellow-naped.
Mereka mampu mengontekstualisasikan ujaran manusia. Tak hanya asal
meniru, melainkan menyalin kata-kata dengan kualitas keren. Lebih lagi
mereka sudah bercuap-cuap sejak usia belia.
Mayoritas perkataannya diambil dari pemiliknya sendiri. Perbendaharaan katanya pun tergantung siapa orang yang selalu mendampinginya. Seperti halnya Blue-Fronted Amazon, mereka juga cenderung membangun bonding atau ikatan kuat dengan seorang manusia saja. Semakin bagus interaksinya, semakin keren juga skillnya.
Nuri Abu-abu Afrika (African Grey Parrot)

Namun burung ini hanya memiliki keterikatan lebih dengan satu orang saja. Hubungan tersebut juga sangat berpengaruh terhadap kelancaran berbicaranya. Kemampuannya itu tak hanya dimanfaatkan untuk hiburan belaka, melainkan juga untuk mengerjai atau menipu para predatornya.
Blue-Fronted Amazon

Kalau terlatih dengan baik, mereka bisa mengobrol berjam-jam. Namun burung ini biasanya memiliki chemistry dengan satu manusia saja. Mereka pun hanya melakukan mimic suara dengan sosok yang sudah dekat saja.
Burung kesturi (Budgerigar)

Mereka mendengarkan apa pun kata atau istilah yang diucapkan pemiliknya ketika sedang sendirian. Kalau sudah berceloteh dengan sesama budgerigar, mereka justru tak akan mendengar suara-suara di sekitar, termasuk orang yang merawatnya. Mereka akan fokus menikmati quality time dengan burung lain.
Sebenarnya burung yang kerap dijuluki parkit oleh orang Indonesia ini, baik jantan atau betina bisa meniru ujaran manusia. Tetapi kalau dibandingkan, yang jantan sepertinya memiliki kompetensi yang lebih baik. Nada atau tone yang mereka pakai pun lebih pas.
Nuri bayan (Eclectus Parrot)

Beberapa diantaranya bahkan bisa membuat kita terkagum-kagum. Pasalnya, mereka berpotensi mampu belajar dan menyanyikan sebuah lagu secara utuh. Baik yang betina atau pun yang jantan, keduanya dikarunia suara yang merdu dan menawan.
BEO (Hill Myna)

Selain itu, burung ini juga bisa berciut, melengking, seperti meratap, atau sekadar bersiul-siul. Dua dari spesies burung ini, yang terkenal bisa berbincang dengan jelas dari burung lainnya, yakni The Great Indian Hill dan Common Hill Myna.
Parkit bergaris merah (Rose-ringed parakeet)

Mereka juga bisa belajar dan mengoleksi sekitar 200-250 kosa kata. Kata-kata yang ditangkap tak hanya ketika berbincang saja, melainkan ketika mendengarkan musik juga.
Kakatua

Namun lagi-lagi, skill mereka sangat tergantung pada kualitas training yang dijalaninya. Agar lebih lancar berbicara, mereka juga memerlukan perawatan khusus. Apa yang sering diucapkan manusia akan sering mereka tiru sampai fasih.
Parkit Monk (Monk Parakeet)

Burung sosial ini akan terus belajar menirukan kata-kata yang diucapkan oleh trainernya. Tetapi tak menutup kemungkinan mereka juga akan melakukan mimik suara pada apa pun yang didengar di sekitarnya.
Yellow-crowned Amazon

Namun skill berbicara mereka tergantung dari berbagai hal. Misalnya lingkungan tempat di mana mereka tinggal, serta frekuensi dari interaksi mereka dengan manusia sekitarnya. Keunggulan lain mereka yaitu harapan hidupnya yang panjang, yakni mencapai 60 tahunan.
Yellow-naped Amazon

Mayoritas perkataannya diambil dari pemiliknya sendiri. Perbendaharaan katanya pun tergantung siapa orang yang selalu mendampinginya. Seperti halnya Blue-Fronted Amazon, mereka juga cenderung membangun bonding atau ikatan kuat dengan seorang manusia saja. Semakin bagus interaksinya, semakin keren juga skillnya.