“Indonesia itu apa?” “Apa yang bisa dibanggain dari Indonesia?” dan
masih banyak ungkapan lain yang keluar dari mulut orang Indonesia
sendiri ketika mereka membandingkannya dengan negara lain yang lebih
maju. Akan tetapi, ada pula yang sangat nasionalis dan
mengagung-agungkan Tanah Air-nya.
Well, semua hal itu adalah problematika yang kerap muncul di masyarakat Indonesia, ada yang nasionalis bahkan juga ada yang apatis serta apriori. Akan tetapi, tahukah Anda bahwa di balik orang asli Indonesia sendiri yang mencintai negerinya, ada pula lho, orang-orang asing yang sudah jatuh cinta kepada negeri ini. Bahkan mereka rela menanggalkan status kewarganegaraannya sendiri untuk pindah dan menjadi orang Indonesia, walaupun ada beberapa di antaranya yang hanya cinta mati tapi tidak berkeinginan pindah kewarganegaraan.
Berikut ini bule-bule yang cinta mati dengan Indonesia.
Di tahun 2005, Andre Graff memutuskan untuk menetap di Kampung Adar Ledetadu dan membantu warga sekitar untuk membuatkan sumur karena di daerah tersebut memang sulit untuk mendapatkan air bersih. Dari tahun 2005-2007, Andre Graff bersama penduduk sekitar telah berhasil membuat lebih dari 25 sumur yang diperuntukkan bagi 3 desa.Dia juga mengajarkan tentang segala hal kepada penduduk sekitar.
Tahun 1984 adalah tahun pertama dia datang ke Indonesia (Lombok). Dia melihat bahwa keindahan alam di pulau tersebut tercemar karena banyaknya sampah yang berserakan. Dari situlah, Gavin Edward Birch mulai memunguti sampah-sampah yang berserakan dan juga membangunkan toilet untuk warga. Bahkan dia mengganti namanya menjadi Husin Abdullah setelah menikah dengan seorang wanita lokal bernama Siti Hawa. Pak Husin meninggal dan dimakamkan di tempat tersebut setelah menderita malaria dan tugasnya pun dilanjutkan oleh putranya, Abdul Azis Husin.
Bermula ketika dia masih berusia 12 tahun dan diajak kedua orang tuanya untuk berkunjung ke salah satu kebun binatang di Prancis. Aurelien Francis Brule melihat seekora Owa-owa yang terlihat sedih. Dari situlah dia ingin mengamati langsung kehidupan hewan tersebut di Asia. Pertama kali dia datang ke Thailand dan berujung ke Indonesia. Di Indonesia, sempat dia merasa enak untuk melakukan observasi, namun ketika rezim Orde Baru tumbang, perizinan susah dia dapatkan. Akan tetapi, dia tidak putus asa dan akhirnya sampai sekarang sudah 18 tahun lebih Aurelien Francis Brule bolak-balik Prancis-Indonesia dan berhasil mendirikan yayasan untuk semua jenis binatang di Tanah Air. Tidak hanya berjuang untuk dapat menjadi observatory heawn, dia juga ingin sekali menjadi warga negara Indonesia.
Dikarenakan hal tersebut, dia menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk mendapatkan hak dan melepaskan status warga negara Inggris menjadi seorang Indonesia. Salah satu alasan kenapa Hywel Coleman begitu cinta mati dengan Indonesia karena dia merasa apa saja yang ada di negara ini tidak ditemukan di negara lain. Bahkan dia berpesan jika meninggal, pria satu ini ingin dikuburkan di Indonseia, bukan di Inggris. Salah satu ucapan Hywel Coleman yang mungkin dapat membuat hati siapa saja tersentuh adalah waktu dia diwawancarai di sebuah acara di stasiun TV nasional, “Izinkan saya menjadi orang Indonesia. Saya datang ke Indonesia bukan karena mencari keuntungan tapi karena memang dasar cinta.”
Kecintaannya pada Bahasa Indonesia dan juga negara ini membuatnya terus mengabdikan diri dan menghabiskan sisa hidupnya untuk mempelajari dan mengembangkan Bahasa Indonesia. Sayangnya, dia tidak dapat menjadi warga negara Indonesia karena suatu hal.
Melalui BIC, Kim Soo Il dengan gencar mempromosikan Indonesia ke mata orang-orang Korea Selatan, khususnya yang berada di Busan. Tidak hanya itu saja, dia juga membangun Monumen Suroboyo di Busan serta mendirikan Café Luwak yang tentunya sangat terkenal di daerah tersebut. Walaupun tidak menjadi warga negara Indonesia, akan tetapi kecintaannya terhadap Tanah Air ini tidak dapat dipandang sebelah mata.
Dia menganggap bahwa semua orang layak sehat terutama bagi mereka yang berada di bawah garis kemiskinan. Dikarenakan hal ini, CNN pernah menganugerahkan predikat sebagai Hero 2011 kepada Robin Lim atas dedikasinya dalam bidang kesehatan di Indonesia.
Tak segan dia memunguti sampah-sampah yang berserakan dan terus menjaga kelestarian dan kebersihan di sekitar Danau Toba. Bahkan, Annette Horschmann juga mempromosikan keindahan Danau Toba di negaranya sendiri, yaitu Jerman. Dia mengatakan bahwa Danau Toba tidak kalah indahnya dengan danau atau tempat wisata lain di dunia.
Dia dengan antusiasnya mempelajari budaya ini dan mempromosikannya di negara asalnya. Bahkan, selain mampu berbahasa Jawa dengan baik, dia juga menjadi sinden di beberapa pagelaran seni budaya Jawa di Indonesia ataupun di luar negeri.
Dia memilih Sumbawa karena tingkat pendidikan di daerah tersebut sangat memprihatinkan. Oleh karenanya, dia mendirikan sebuah yayasan yang dinamakan Harapan Sumbawa Proyek yang didedikasikan untuk emngajarkan Bahasa Inggris bagi anak-anak kurang mampu.
Bahkan, salah satu akun yang akhirnya membuat namanya melambung di YouTube adalah salah satu bentuk rasa cinta dan bukti bahwa dia sangat mencintai Indonesia. Felipe Valdes juga kerap mengikuti peristiwa sampai hal-hal populer lain di Tanah Air.
Kecintaannya terhadap Indonesia dibuktikan dengan promosi ke berbagai akun di media sosial dan mempublikasikan foto-foto keindahan alam Tanah Air. Banyak tempat yang sudah dia kunjungi dan dia unggah ke internet agar membuka mata dunia bahwa Indonesia adalah tempat yang menakjubkan. Malu bukan, jika Anda sendiri mengatakan bahwa Indonesia hanyalah negara kecil yang tidak memiliki apa-apa, sedangkan banyak turis atau orang asing yang justru mencintai negara ini tanpa mengharapkan imbalan.
Well, semua hal itu adalah problematika yang kerap muncul di masyarakat Indonesia, ada yang nasionalis bahkan juga ada yang apatis serta apriori. Akan tetapi, tahukah Anda bahwa di balik orang asli Indonesia sendiri yang mencintai negerinya, ada pula lho, orang-orang asing yang sudah jatuh cinta kepada negeri ini. Bahkan mereka rela menanggalkan status kewarganegaraannya sendiri untuk pindah dan menjadi orang Indonesia, walaupun ada beberapa di antaranya yang hanya cinta mati tapi tidak berkeinginan pindah kewarganegaraan.
Berikut ini bule-bule yang cinta mati dengan Indonesia.
1. Andre Graff
Andre Graff adalah seorang yang lahir dan besar di Prancis. Dia merupakan seorang pilot balon udara yang sekaligus menjadi emandu wisata bagi para turis yang ingin menikmati keindahan alam Prancis serta beberapa daerah di dekat Pegunungan lpen. Ketika erkunjung ke Indonesia (Bali) untuk pertama kali pada tahun 1990 dan datang lagi pada tahun 2004, Andre Graff mulai tidak dapat membohongi dirinya sendiri kalau dia sudah jatuh cinta pada negeri ini.Di tahun 2005, Andre Graff memutuskan untuk menetap di Kampung Adar Ledetadu dan membantu warga sekitar untuk membuatkan sumur karena di daerah tersebut memang sulit untuk mendapatkan air bersih. Dari tahun 2005-2007, Andre Graff bersama penduduk sekitar telah berhasil membuat lebih dari 25 sumur yang diperuntukkan bagi 3 desa.Dia juga mengajarkan tentang segala hal kepada penduduk sekitar.
2. Gavin Edward Birch
Jika dilihat dari tampangnya, Gavin Edward Birch asal Selandia Baru atau New Zealand ini seperti bule-bule pada umumnya. Akan tetapi ‘kesukaannya’ memungut sampah di daerah Senggigi yang akhirnya banyak orang menjulukinya sebagai “Si Bule Gila,” membuatnya terkenal.Tahun 1984 adalah tahun pertama dia datang ke Indonesia (Lombok). Dia melihat bahwa keindahan alam di pulau tersebut tercemar karena banyaknya sampah yang berserakan. Dari situlah, Gavin Edward Birch mulai memunguti sampah-sampah yang berserakan dan juga membangunkan toilet untuk warga. Bahkan dia mengganti namanya menjadi Husin Abdullah setelah menikah dengan seorang wanita lokal bernama Siti Hawa. Pak Husin meninggal dan dimakamkan di tempat tersebut setelah menderita malaria dan tugasnya pun dilanjutkan oleh putranya, Abdul Azis Husin.
3. Aurelien Francis Brule
Mungkin tidak banyak orang tahu kiprah dari seorang bule asal Prancis bernama Aurelien Francis Brule di Indonesia. Pria satu ini sangat peduli terhadap kelangsungan hewan atau primata yang ada di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Untuk itu, dia mendedikasikan dirinya untuk mengobservasi dan melindungi secara manual, salah satu jenis primata yang ada di Indonesia, yaitu Owa-owa.Bermula ketika dia masih berusia 12 tahun dan diajak kedua orang tuanya untuk berkunjung ke salah satu kebun binatang di Prancis. Aurelien Francis Brule melihat seekora Owa-owa yang terlihat sedih. Dari situlah dia ingin mengamati langsung kehidupan hewan tersebut di Asia. Pertama kali dia datang ke Thailand dan berujung ke Indonesia. Di Indonesia, sempat dia merasa enak untuk melakukan observasi, namun ketika rezim Orde Baru tumbang, perizinan susah dia dapatkan. Akan tetapi, dia tidak putus asa dan akhirnya sampai sekarang sudah 18 tahun lebih Aurelien Francis Brule bolak-balik Prancis-Indonesia dan berhasil mendirikan yayasan untuk semua jenis binatang di Tanah Air. Tidak hanya berjuang untuk dapat menjadi observatory heawn, dia juga ingin sekali menjadi warga negara Indonesia.
4. Hywel Coleman
Berawal dari pekerjaannya yang harus mengajar Bahasa Inggris di salah satu universitas di Indonesia, Hywel Coleman asal Inggris langsung jatuh hati dan memilih untuk menetap di negara ini. Sempat dia balik pulang ke negara asalnya, namun kegundahan hatinya untuk kembali datang ke Indonesia tidak dapat dibendung.Dikarenakan hal tersebut, dia menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk mendapatkan hak dan melepaskan status warga negara Inggris menjadi seorang Indonesia. Salah satu alasan kenapa Hywel Coleman begitu cinta mati dengan Indonesia karena dia merasa apa saja yang ada di negara ini tidak ditemukan di negara lain. Bahkan dia berpesan jika meninggal, pria satu ini ingin dikuburkan di Indonseia, bukan di Inggris. Salah satu ucapan Hywel Coleman yang mungkin dapat membuat hati siapa saja tersentuh adalah waktu dia diwawancarai di sebuah acara di stasiun TV nasional, “Izinkan saya menjadi orang Indonesia. Saya datang ke Indonesia bukan karena mencari keuntungan tapi karena memang dasar cinta.”
5. Zorica Dubovska
Kecintaan terhadap Bahasa Indonesia dan Bahasa Sansekerta menggiringnya untuk terus mempelajari bahasa dari Tanah Air ini. Zorica Dobovska adalah seorang wanita asal Ceko yang juga turut andil dalam penciptaan kata “Swa” di Indonesia dan telah masuk dalam KBBI, seperti Swasembada, Swadaya dan lain sebagainya.Kecintaannya pada Bahasa Indonesia dan juga negara ini membuatnya terus mengabdikan diri dan menghabiskan sisa hidupnya untuk mempelajari dan mengembangkan Bahasa Indonesia. Sayangnya, dia tidak dapat menjadi warga negara Indonesia karena suatu hal.
6. Kim Soo Il
Kim Soo Il adalah seorang asli Korea Selatan yang sangat mencintai Indonesia. Dia adalah seorang professor untuk jurusan Bahasa Indonesia. Walaupun rasa cintanya terhadap Indonesia setara dengan cintanya terhadap negaranya sendiri, akan tetapi Kim Soo Il tetap menganggap bahwa Indonesia adalah negara keduanya. Dikarenakan kecintaannya itu, dia mendirikan Busan Indonesia Center yang menjadi wadah promo pariwisata Tanah Air di Korea Selatan.Melalui BIC, Kim Soo Il dengan gencar mempromosikan Indonesia ke mata orang-orang Korea Selatan, khususnya yang berada di Busan. Tidak hanya itu saja, dia juga membangun Monumen Suroboyo di Busan serta mendirikan Café Luwak yang tentunya sangat terkenal di daerah tersebut. Walaupun tidak menjadi warga negara Indonesia, akan tetapi kecintaannya terhadap Tanah Air ini tidak dapat dipandang sebelah mata.
7. Robin Lim
Robin Lim adalah wanita asal Amerika Serikat yang mendedikasikan dan mengabdikan segala yang dia punyai untuk Indonesia, hususnya di bidang kesehatan. Dia sangat concern terhadap masalah kesehatan terutama yang menyangkut keluarga miskin. Bahkan, hampir semua hal yang dia kerjakan dalam bidang kesehatan tidak pernah dipungut biaya, alias gratis.Dia menganggap bahwa semua orang layak sehat terutama bagi mereka yang berada di bawah garis kemiskinan. Dikarenakan hal ini, CNN pernah menganugerahkan predikat sebagai Hero 2011 kepada Robin Lim atas dedikasinya dalam bidang kesehatan di Indonesia.
8. Annette Horschmann
Seperti halnya Gavin Edward Birch dan Kim Soo Il, Annette Horschmann juga sangat perhatian terhadap keindahan alam di Indonesia. Dia sangat jatuh hati terhadap keindahan negeri ini, khususnya untuk wilayah Danau Toba dan sekitarnya.Tak segan dia memunguti sampah-sampah yang berserakan dan terus menjaga kelestarian dan kebersihan di sekitar Danau Toba. Bahkan, Annette Horschmann juga mempromosikan keindahan Danau Toba di negaranya sendiri, yaitu Jerman. Dia mengatakan bahwa Danau Toba tidak kalah indahnya dengan danau atau tempat wisata lain di dunia.
9. Elizabeth Karen
Wanita cantik asal Amerika Serikat ini adalah pemerhati dan pecinta budaya tradisional Jawa. Dikarenakan hal ini, di ujung namanya, ditambahkan nama lain berunusr Jawa dan menjadi Elizabeth Karen Sekar Arum. Jika banyak orang di Indonesia yang sudah lupa atau malas untuk mempelajari kebudayaan tradisional negara sendiri, lain halnya dengan Elizabeth.Dia dengan antusiasnya mempelajari budaya ini dan mempromosikannya di negara asalnya. Bahkan, selain mampu berbahasa Jawa dengan baik, dia juga menjadi sinden di beberapa pagelaran seni budaya Jawa di Indonesia ataupun di luar negeri.
10. Carlos Ferrandiz
Kecintaan seorang berkewarganegaraan Spanyol bernama Carlos Ferrandiz terhadap Indonesia tidak dapat disaksikan lagi. Dalam benaknya, Indonesia adalah negara yang sangat menakjubkan dan lebih dari sekadar tempat kunjungan wisata turis saja. karenakan luas Indonesia sangat besar, Carlos memutuskan untuk tinggal di Sumbawa dan menjadi warga di temapt tersebut walaupun secara resmi dia belum menjadi warga negara Indonesia.Dia memilih Sumbawa karena tingkat pendidikan di daerah tersebut sangat memprihatinkan. Oleh karenanya, dia mendirikan sebuah yayasan yang dinamakan Harapan Sumbawa Proyek yang didedikasikan untuk emngajarkan Bahasa Inggris bagi anak-anak kurang mampu.
11. Felipe Valdes
Mungkin bagi kebanyakan pemuda di luar negeri akan lebih mencintai negerinya sendiri, akan tetapi tidak bagi pria asal Brazil bernama Felipe Valdes ini. Dia sangat mencintai Indoensia dengan tidak segan untuk menunjukkan kepada dunia rasa cintanya ke Tanah Air ini di internet.Bahkan, salah satu akun yang akhirnya membuat namanya melambung di YouTube adalah salah satu bentuk rasa cinta dan bukti bahwa dia sangat mencintai Indonesia. Felipe Valdes juga kerap mengikuti peristiwa sampai hal-hal populer lain di Tanah Air.
12. Mateo Cammarata
Bermula dari pertemanan dengan seorang Indonesia, pria asal Cordoba, Argentina ini harus menabung untuk dapat benar-benar membuktikan omongan temannya tersebut bahwa Indonesia adalah negara yang sangat menakjubkan. Setelah menabung selama kurang lebih 3 tahun, akhirnya Mateo Cammarata berhasil mewujudkan impiannya dan datang ke Indonesia. Pertama datang ke Bali, dia langsung terkesima dan merasa nyaman. Ia akhirnya memutuskan untuk menetap di negara ini, walaupun sebagai turis.Kecintaannya terhadap Indonesia dibuktikan dengan promosi ke berbagai akun di media sosial dan mempublikasikan foto-foto keindahan alam Tanah Air. Banyak tempat yang sudah dia kunjungi dan dia unggah ke internet agar membuka mata dunia bahwa Indonesia adalah tempat yang menakjubkan. Malu bukan, jika Anda sendiri mengatakan bahwa Indonesia hanyalah negara kecil yang tidak memiliki apa-apa, sedangkan banyak turis atau orang asing yang justru mencintai negara ini tanpa mengharapkan imbalan.